selamat datang di website ini

Selasa, 19 November 2024

Tari Zapin

Tari Zapin – Indonesia adalah negara yang dikenal kaya akan keberagaman budaya, tradisi, hingga adat istiadatnya. Beberapa budaya merupakan warisan turun temurun yang sudah ada sejak zaman dahulu. Namun, ada juga beberapa kebudayaan dan kesenian yang lahir dari sebuah akulturasi atau percampuran budaya.

Percampuran budaya ini pada akhirnya menciptakan sebuah kesenian yang baru. Salah satu contoh dari kebudayaan dan kesenian yang lahir dari proses akulturasi ini adalah tari zapin. Tarian ini berasal dari Provinsi Riau dan populer di daerah Bengkulu, Riau, dan daerah lainnya di Indonesia bagian tengah.

Tarian yang berasal dari provinsi yang dijuluki Lancang Kuning ini telah diwariskan secara turun temurun dan tidak pernah tergantikan atau tergeser oleh perkembangan zaman. Berdasarkan pada sejarah masa lalunya, tari zapin adalah tarian yang berasal dari penggabungan dua kebudayaan. Kebudayaan tersebut adalah budaya khas Melayu dan budaya khas Arab.

Akulturasi dua budaya yang berbeda ini terjadi karena pada masa lampau orang-orang Arab banyak yang berdatangan ke wilayah Riau yang kemudian tinggal dan menetap disana. Dua kebudayaan ini pun akhirnya saling mengisi dan mempengaruhi satu sama lain dalam berbagai bidang.


sumber:https://www.gramedia.com/

Tari Legong

Legong adalah sekelompok tarian klasik Bali yang mempunyai perbendaharaan gerak yang cukup kompleks dan terikat dengan struktur tabuh pengiring yang konon adalah pengaruh dari gambuh. Kata Legong sendiri berasal dari kata “leg” yang berarti gerak tari yang luwes dan lentur, dan “gong” yang berarti gamelan. Jadi, kata “legong” dalam hal ini berarti gerak tari yang terikat oleh gamelan yang mengiringinya. Gamelan yang digunakan untuk mengiringi Tari Legong ini disebut dengan Gamelan Semar Pagulingan.

Tari Legong sendiri dikembangkan di keraton-keraton yang ada di Bali pada abad ke-19 paruh kedua. Konon katanya, ide Tari Legong diawali dari seorang pangeran dari Sukawati yang masih dalam keadaan sakit keras bermimpi melihat dua gadis penari yang lemah gemulai dengan diiringi oleh gamelan yang indah. Saat sang pangeran sembuh dari sakitnya, mimpinya tersebut dituangkan ke dalam repertoar tarian dengan gamelan lengkap.

Sesuai dengan asal usulnya, penari Legong yang baru adalah dua orang gadis yang belum menstruasi. Kemudian ditarikan di bawah sinar bulan purnama di halaman keraton. Kedua penari tersebut disebut dengan legong, dimana selalu dilengkapi dengan kipas sebagai alat bantu. Di beberapa tari legong, ada seorang penari tambahan yang disebut dengan condong, yang mana mereka tidak dilengkapi dengan kipas. Struktur tariannya sendiri biasa terdiri dari papeson, pengecet, dan pakaad. Dalam perkembangan zaman, Tari Legong sempat kehilangan popularitasnya di awal abad ke-20 karena maraknya bentuk Tari Kebyar yang berasal dari bagian utara Bali. Kemudian, usaha revitalisasi baru dimulai sejak akhir tahun 1960-an dengan menggali kembali dokumen lama untuk rekonstruksi.




Tari Indang

Tari Indang atau yang lebih dikenal dengan Tari Dindin Badindin ini merupakan salah satu tari tradisional yang berasal dari PariamanProvinsi Sumatera Barat. Indang sendiri berarti gendang kecil, tarian ini mirip dengan Tari Saman yang berasal dari Aceh namun memiliki gerakan yang lebih santai.

Dalam masyarakat Pariaman tari ini sering sekali di pertunjukan saat upacara Tabuik,namun kini tarian ini pun sudah sering dipentaskan pada berbagai acara lain seperti acara penyambutan tamu agung, pengangkatan penghulu desa atau acara festival budaya. Tari indang ini di populerkan oleh Syekh Buharuddin pada abad ke-13 dalam rangka menyiarkan agama Islam di Sumatera Barat melalui jalur perdagangan antara pedagang arab dan pesisir Tanah Minang. Proses itu juga yang menyebabkan akulturasi budaya Minang dengan Islam. Tari ini juga mempresentasikan bahwa masyarakat Pariaman yang bersahaja, saling menghormati dan patuh kepada Perintah tuhan.

sumber:https://id.wikipedia.org/

Tari Cokek

Tari Cokek merupakan tarian yang berasal dari budaya Betawi tempo dulu. Dewasa ini orkestra (gambang kromong) biasa digunakan untuk mengiringi pertunjukan tarian, seperti tari Sembah Nyai, Sirih Kuning dan sebagainya, di samping sebagai pengiring tari pergaulan yang disebut tari cokek. Tari cokek ditarikan berpasangan antara laki-laki dan perempuan. Tarian khas Tangerang ini diwarnai budaya Tionghoa, penarinya mengenakan kebaya yang disebut cokek. Tarian cokek mirip sinetron dari Cirebon atau sejenis ronggeng di Jawa Tengah. Tarian ini kerap identik dengan keerotisan penarinya.

Wawayangan menjadi pembukaan dalam tari Cokek. Penari cokek berjejer memanjang sambil melangkah maju mundur mengikuti irama gambang kromong. Rentangan tangannya setinggi kepala seirama gerakan kaki. Setelah itu mereka mengajak tamu menari bersama dengan mengalungkan selendang. Pertama-tama kepada tamu yang dianggap paling terhormat. Bila yang disertai selendang itu bersedia ikut menari, maka mulailah mereka menari berpasang-pasangan. Tiap pasangan berhadapan pada jarak yang dekat tetapi tidak saling bersentuhan. Adakalanya pasangan-pasangan itu saling membelakangi. Kalau tempatnya cukup leluasa biasa pula ada gerakan memutar dalam lingkaran. Pakaian penari cokek biasanya terdiri atas baju kurung dan celana panjang dari bahan semacam sutera berwarna.

Ada berbagai macam warna selendang yang ada, seperti merah, hijau, ungu, kuning, merah muda, biru dan sebagainya. Di ujung sebelah bawah celana panjang biasa diberi hiasan dengan kain berwarna yang serasi. Selembar selendang panjang terikat pada pinggang dengan kedua ujungnya terurai ke bawah rambutnya tersisir rapih licin ke belakang. Ada pula yang dikepang kemudian disanggulkan yang bentuknya begitu besar, dihias dengan tusuk konde bergoyang-goyang.


sumber:https://id.wikipedia.org/

Tari Remo

Tari remo merupakan salah satu tari kesenian yang berasal dari daerah Jawa Timur yaitu Jombang. Tari tradisional satu ini adalah tarian yang dipentaskan untuk menyambut tamu-tamu dan ditampilkan secara perorangan maupun secara berkelompok.

Secara kultur atau budaya, tari ini merupakan salah satu tarian untuk menyambut tamu dan ditampilkan oleh satu penari atau bahkan lebih. Tari ini berasal dari Provinsi Jawa Timur, yaitu Kabupaten Jombang di mana daerah tersebut terkenal dengan tempat-tempat pesantren serta ulama Indonesia.

Jika dirunut lebih jauh lagi, tari ini sebenarnya berasal dari Desa Ceweng di Kecamatan Diwek dan tarian ini diciptakan oleh seseorang yang berprofesi sebagai penari jalanan saat itu. Pada saat itu, memang ada banyak orang yang memiliki profesi sebagai penari jalanan di Jombang.

Seperti halnya kesenian warisan para leluhur, tari ini juga memiliki nilai sejarah yang cukup panjang dan asal-usulnya. Tari remo merupakan tarian yang menceritakan tentang perjuangan dari seorang pangeran dalam medan laga. 


sumber:https://www.gramedia.com/

Tari Serimpi

Tari serimpi berasal dari Keraton di Jawa yaitu Keraton Yogyakarta dan juga Surakarta. Tarian ini menjadi salah satu media hiburan bagi para penonton yang sedang merasa emosi, lelah, maupun banyak pikiran.

Seperti yang kita ketahui bahwa hampir semua jenis tari yang ada di Indonesia memiliki latar belakang atau sejarahnya masing-masing. Untuk tari serimpi sendiri, awal mulanya muncul di masa kerajaan Mataram ketika Sultan Agung berkuasa di tahun 1613 sampai 1646.

Tarian ini tergolong ke dalam seni budaya tertua yang ada di Jawa. Selain itu, tari serimpi juga dianggap mempunyai kesakralan dan juga kesucian. Sebab, tarian ini hanya dipentaskan di Kawasan Keraton sebagai bagian dari acara ritual. Di masa itu, orang-orang yang boleh mementaskan tarian ini hanya penari-penari pilihan.

Kemudian pada tahun 1755 Kerajaan Mataram mengalami perpecahan dan menjadi Kesultanan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta. Tari ini pun terkena dampaknya. Dampak yang diperoleh yaitu adanya perbedaan antara gerakan tari serimpi Jogja dan tari serimpi Surakarta. Walaupun keduanya masih mempunyai inti tarian yang serupa.

Tari serimpi terpecah menjadi beberapa jenis antara lain serimpi babul layar, serimpi dhempel, serimpi padhelori, serimpi genjung, serimpi cina, dan yang terakhir adalah serimpi pramugari. Dimana serimpi yang terakhir berkembang di Kawasan Keraton Yogyakarta.

Pada tahun 1788 hingga 1820, tari serimpi mulai muncul lagi di kawasan Keraton Surakarta. Sejak tahun 1920 sampai sekarang, tari serimpi sudah ada dan masuk ke dalam pelajaran Taman Siswa Jogja. Selain itu, tarian tersebut juga masuk ke dalam kelompok tari serta karawitan Krida Beksa Wirama.

Ternyata, tarian ini tidak hanya dikenal sebagai tari serimpi. Namun pada awalnya, tarian ini justru disebut sebagai tari srimpi sangopati yang memiliki arti kandidat penerus raja. Kata serimpi sendiri juga berarti sebagai perempuan. Namun, seperti yang sudah dijelaskan di atas. Bahkan serimpi juga bisa diartikan sebagai mimpi.


sumber:https://www.gramedia.com/

Tari Manuk Dadali

Tari Manuk Dadali merupakan salah satu dari sekian banyak jenis tari yang berasal dari Jawa Barat. Tari ini menggunakan gerakan dasar tari Sunda yaitu dengan menggunakan satu pijakan gerak serta tidak memiliki ragam gerak yang paten.

Pada umumnya, tari Manuk Dadali memang belum memiliki sisi keunikan secara khusus, baik dari segi busana maupun tata riasnya dikarenakan tari ini masih mengikuti judul lagu musik pengiringnya.

Karena hal inilah, muncul banyak versi kreasi dan salah satunya adalah tari Dadali Campeurik. Menariknya, tari kreasi Dadali Campeurik memiliki ciri khas yang cukup menjadi daya tarik, dimulai dari ragam geraknya, nama hingga kostum yang dikenakan.

Diperkirakan bahwa tari ini tercipta pada tahun 1972 dan pada tahun tersebut, sedang marak sebuah tembang atau lagu dengan bahasa Sunda yang sering dinyanyikan oleh masyarakat umum.

Lagu tersebut diciptakan oleh seorang seniman dan jurnalis bernama Sambas Mangundikarta yang tumbuh dan besar di daerah Bandung. Karena kepopuleran, lagu tersebut bahkan sempat memuncaki tangga lagu yang baru dirilis dan disiarkan pada radio RRI Bandung.


sumber:https://www.gramedia.com/

Tari Zapin

Tari Zapin –  Indonesia adalah negara yang dikenal kaya akan keberagaman budaya, tradisi, hingga adat istiadatnya. Beberapa budaya merupakan...